Hai senja? Apa kabar..... sudah lama tidak bertemu.
Oh bukan.. hanya saja tidak bisa lagi menikmati
Iya, tidak bisa bertemu menikmati kembali karena hujan sudah masuk pada musim ini. hujan telah menggantikan pancaran keindahanmu yang begitu luar biasa bagiku. Sinarmu yang begitu terang menyinari alam semesta ini, warna mu yang menghiasi langit langit menggantikan biru dengan warna lebut mu telah membius semua orang yang telah melihatmu. Semua tertuju padamu karena memang keindahanmu menjadikan hati ini tenang rasa lelah bekerja ataupun penat yang dirasakan seketika melihat warna indahmu semuanya menjadi tenang. iya tenang senja....
Aku merindukanmu. Bukan senja. Senja hanya penghantar kita menjadi satu untuk menyukai senja. Ah tidak ah aku merindukan kamu dan senja. Lebih tepatnya aku merindukan ketika kita menikmati senja. Lengkap...
Karena senja yang mempertemukan aku dengan sesosok lelaki yang begitu menyukai senja. Hehe hai masalalu? Apakah kamu masih juga menikmati senja sore ini ? menikmati sedikit karena tidak banyak pancaran yang dapat kita nikmati. Ataukah kamu juga merindukan senja?
Melihatmu seperti melihat senja. Hingga terkadang aku merasa benci oleh senja yang dulunya pernah membuat aku bertemu denganmu. Tidak. Aku tidak membenci senja. Aku hanya membenci kenapa senja selalu indah saat seperti aku melihatnya dulu bersama mu. Oh salahmu? Tidak juga. Aku tidak pernah menyalahkan mu atau senja. Aku menyalahkan pertemuan kita. pertemuan diwaktu senja.
Ah aku merindukanmu! Iya aku merindukan semuanya aku merindukan senja yang begitu indah juga merindukanmu yang juga penikmat senja.